Segenap pimpinan dan anggota di lingkungan IMM Komisariat Saintek UIN Sunan Kalijaga akan melaksanakan hajatan tahunan, yaitu Musyawarah Komisariat III (Musykom III). Acara ini diselenggarakan di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman.
Sejak pukul 14.30 siang, panitia sudah sibuk menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan acara. Menjelang waktu asar, beberapa tamu undangan terlihat hadir di lokasi. Mereka sempat bingung melihat kondisi yang masih sepi. Panitia pun memberi penjelasan bahwa acara pembukaan akan diselenggarakan pada pukul 18.00, sedangkan informasi yang diterima oleh tamu undangan acara pembukaan Musykom III akan diselenggarakan pukul 16.00.
Di antara tamu undangan ada yang memilih untuk pulang terlebih dahulu, sedangkan tamu dari PK IMM Ushuluddin, Lukman, memilih untuk menunggu hingga acara dimulai.
Sehabis shalat Maghrib seluruh peserta dipersilahkan untuk makan malam sambil menunggu peserta yang belum hadir. Setelah makan malam selesai, acara pembukaanpun dimulai dengan dipandu oleh Iim dan Latifah (Ipeh). Diawali dengan lantunan ayat suci al-Quran oleh Afif, acara pembukaan berlangsung dengan khidmat. Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia, Haqi. Dalam sambutannya Haqi mengatakan bahwa Musykom kali ini mengambil tema Aktivasi Gerakan Mewujudkan Kader Saintis Islam. Tema ini diharapkan mampu membentuk paradigma baru dalam kepemimpinan ke depan. Sambutan dilanjutkan oleh ketua PK IMM Saintek, Rakhmiyati. Dalam sambutannya ia mengatakan sudah bukan saatnya lagi kuliah berorientasi organisasi, tetapi kegiatan (organisasi) yang harus berorientasi ke kuliah. Apalagi dengan diberlakukan berbagai kebijakan baru di kampus UIN Sunan Kalijaga. Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua PC IMM Sleman yang sekaligus membuka Musykom III. Sambutan yang disampaikan oleh Ariful Amar (Aril) berisi pesan supaya kader-kader Saintek mampu membawa perkembangan di lingkungan IMM Cabang Sleman. Ia sempat mengatakan, “Baru kali ini saya melihat acara pembukaan Musykom sampai kursinya tidak cukup”. Ia menanggapi banyaknya peserta yang hadir sehingga kursi yang ada ruang kelas yang digunakan tidak mencukupi.
Sekitar pukul 20.00, pembacaan tata tertib dimulai dangan dipandu oleh Mufti. Pembacaan tatib sempat memanas ketika membahas pasal yang membahas tentang hak dan kewajiban peserta Musykom. Hal ini dipicu oleh kekecewaan beberapa kader atas ketidakhadiran wakil pimpinan cabang IMM Sleman pada saat itu. Setelah melalui pembahasan cukup alot akhirnya pasal yang mengatur tentang itu tidak jadi dirubah.
Setelah pembacaan tatib selesai, dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban pengurus. Dipandu oleh Afif, Rakhmiyati (ktua PK IMM Saintek) beserta segenap pimpinan lainnya menyampaikan berbagai macam kebijakan selama periode 2008/2009. Pimpinan yang ikut dalam penyampaian laporan antara lain Imam (sekum), Rizal (bendahara I), Rosyida (bendahara II), Amin (kabid hikmah), Danar (kabid Keilmuan), dan Zayin (sekbid PSDK).
Beberapa tanggapan atas laporan kebijakan disampaikan oleh peserta sidang, terutama kader-kader baru (eks DAD 2008). Tanggapan terbanyak disampaikan kepada bidang hikmah yang dalam penyampaiannya menyebutkan sejumlah program yang belum terlaksana dan bahkan kabidnya tidak tahu kemana dan di mana staff-nya berada. Sedangkan bidang keilmuan mendapat tanggapan atas vakumnya kegiatan diskusi dan penerbitan bulletin. Menurut Danar (kabid keilmuan), kacaunya pengaturan jadwal menyebabkan mandegnya kegiatan tersebut. Bidang PSDK yang diwakili oleh sekbidnya, Zayin, mendapat tanggapan atas laporan yang dianggap ‘manipulasi’, yaitu makrab. Makrab yang disampaikan dalam laporan bidang PSDK sebenarnya bukanlah programnya melainkan program eks DAD Merger ST-Ty-Uy. Akhirnya Zayin memilih untuk mengatakan “pendampingan makrab”.
Sekretaris dan bendahara yang semula ‘adem-ayem’ ternyata juga tak luput dari tanggapan. Sekretaris mendapat tanggapan atas belum jadinya database kader. Sedangkan bendahara dikritik atas tidak adanya RAPB (Rencana Anggaran pendapatan dan belanja).
Meskipun sempat molor juga, akhirnya laporan kebijakan periode 2008/2009 disepakati untuk diterima.
Acara berlanjut dengan siding komisi. Komisi A membahas GBHO, komisi B membahas GBHK, dan komisi C membahas rekomendasi. Hal terpenting yang berhasil dirumuskan adalah penempatan posisi sekretaris dan bendahara masing-masing 1 orang (sebelumnya 2 orang), dibentuknya suatu forum studi untuk membahas sains, dan perubahan nama bidang Pengembangan Sumber Daya Kader (PSDK) menjadi bidang kader.
Setelah sidang komisi dan tatib pemilihan selesai, panlih dengan dibantu ketua umum melaksanakan pemilihan ketua umum baru. Panlih berhasil menjaring 4 calon ketua umum, yaitu Faradlina Mufti, Fardian Imam M, Amin Rosadi, dan Danar Ardian P. Saat para kandidat menyampaikan visi-misinya, ada seorang kandidat, yaitu Danar A.P yang memilih untuk tidak menyampaikan visi dan misinya lalu mengundurkan diri dari arena kampanye. Sehingga calon ketua umum saat itu hanya tinggal 3 nama saja.
Menjelang pagi sekitar pukul 03.00 WIB, pemungutan suara dimulai. Pemungutan diselenggarakan dua putaran. Pada putaran pertama, Imam mengantongi suara terbanyak dengan jumlah 8 suara, disusul Amin dengan 5 suara, dan Mufti dengan 2 suara. Dari hasil tersebut praktis Imam dan Amin harus bertarung lagi di putaran kedua. Hasil akhir pada putaran kedua ini Imam kembali unggul, sehingga ia terpilih sebagai Ketua Umum PK IMM Saintek UIN Sunan Kalijaga.
Sesi selanjutnya adalah pemilihan tim formatur yang bertugas menunjuk sekretaris umum bersama ketua terpilih. Tim yang berjumlah 6 orang ini dibentuk dari kader yang dipilih diantara peserta yang hadir saat itu. Mereka adalah Danar, Rizal, Mufti, Amin, Zayin, dan Haqi. Berdasarkan kesepakatan antara ketua terpilih dan formatur, ditetapkan Afifuddin sebagai sekretaris umum mendampingi Imam.
Selamat Bertugas
Sejak pukul 14.30 siang, panitia sudah sibuk menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan acara. Menjelang waktu asar, beberapa tamu undangan terlihat hadir di lokasi. Mereka sempat bingung melihat kondisi yang masih sepi. Panitia pun memberi penjelasan bahwa acara pembukaan akan diselenggarakan pada pukul 18.00, sedangkan informasi yang diterima oleh tamu undangan acara pembukaan Musykom III akan diselenggarakan pukul 16.00.
Di antara tamu undangan ada yang memilih untuk pulang terlebih dahulu, sedangkan tamu dari PK IMM Ushuluddin, Lukman, memilih untuk menunggu hingga acara dimulai.
Sehabis shalat Maghrib seluruh peserta dipersilahkan untuk makan malam sambil menunggu peserta yang belum hadir. Setelah makan malam selesai, acara pembukaanpun dimulai dengan dipandu oleh Iim dan Latifah (Ipeh). Diawali dengan lantunan ayat suci al-Quran oleh Afif, acara pembukaan berlangsung dengan khidmat. Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia, Haqi. Dalam sambutannya Haqi mengatakan bahwa Musykom kali ini mengambil tema Aktivasi Gerakan Mewujudkan Kader Saintis Islam. Tema ini diharapkan mampu membentuk paradigma baru dalam kepemimpinan ke depan. Sambutan dilanjutkan oleh ketua PK IMM Saintek, Rakhmiyati. Dalam sambutannya ia mengatakan sudah bukan saatnya lagi kuliah berorientasi organisasi, tetapi kegiatan (organisasi) yang harus berorientasi ke kuliah. Apalagi dengan diberlakukan berbagai kebijakan baru di kampus UIN Sunan Kalijaga. Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua PC IMM Sleman yang sekaligus membuka Musykom III. Sambutan yang disampaikan oleh Ariful Amar (Aril) berisi pesan supaya kader-kader Saintek mampu membawa perkembangan di lingkungan IMM Cabang Sleman. Ia sempat mengatakan, “Baru kali ini saya melihat acara pembukaan Musykom sampai kursinya tidak cukup”. Ia menanggapi banyaknya peserta yang hadir sehingga kursi yang ada ruang kelas yang digunakan tidak mencukupi.
Sekitar pukul 20.00, pembacaan tata tertib dimulai dangan dipandu oleh Mufti. Pembacaan tatib sempat memanas ketika membahas pasal yang membahas tentang hak dan kewajiban peserta Musykom. Hal ini dipicu oleh kekecewaan beberapa kader atas ketidakhadiran wakil pimpinan cabang IMM Sleman pada saat itu. Setelah melalui pembahasan cukup alot akhirnya pasal yang mengatur tentang itu tidak jadi dirubah.
Setelah pembacaan tatib selesai, dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban pengurus. Dipandu oleh Afif, Rakhmiyati (ktua PK IMM Saintek) beserta segenap pimpinan lainnya menyampaikan berbagai macam kebijakan selama periode 2008/2009. Pimpinan yang ikut dalam penyampaian laporan antara lain Imam (sekum), Rizal (bendahara I), Rosyida (bendahara II), Amin (kabid hikmah), Danar (kabid Keilmuan), dan Zayin (sekbid PSDK).
Beberapa tanggapan atas laporan kebijakan disampaikan oleh peserta sidang, terutama kader-kader baru (eks DAD 2008). Tanggapan terbanyak disampaikan kepada bidang hikmah yang dalam penyampaiannya menyebutkan sejumlah program yang belum terlaksana dan bahkan kabidnya tidak tahu kemana dan di mana staff-nya berada. Sedangkan bidang keilmuan mendapat tanggapan atas vakumnya kegiatan diskusi dan penerbitan bulletin. Menurut Danar (kabid keilmuan), kacaunya pengaturan jadwal menyebabkan mandegnya kegiatan tersebut. Bidang PSDK yang diwakili oleh sekbidnya, Zayin, mendapat tanggapan atas laporan yang dianggap ‘manipulasi’, yaitu makrab. Makrab yang disampaikan dalam laporan bidang PSDK sebenarnya bukanlah programnya melainkan program eks DAD Merger ST-Ty-Uy. Akhirnya Zayin memilih untuk mengatakan “pendampingan makrab”.
Sekretaris dan bendahara yang semula ‘adem-ayem’ ternyata juga tak luput dari tanggapan. Sekretaris mendapat tanggapan atas belum jadinya database kader. Sedangkan bendahara dikritik atas tidak adanya RAPB (Rencana Anggaran pendapatan dan belanja).
Meskipun sempat molor juga, akhirnya laporan kebijakan periode 2008/2009 disepakati untuk diterima.
Acara berlanjut dengan siding komisi. Komisi A membahas GBHO, komisi B membahas GBHK, dan komisi C membahas rekomendasi. Hal terpenting yang berhasil dirumuskan adalah penempatan posisi sekretaris dan bendahara masing-masing 1 orang (sebelumnya 2 orang), dibentuknya suatu forum studi untuk membahas sains, dan perubahan nama bidang Pengembangan Sumber Daya Kader (PSDK) menjadi bidang kader.
Setelah sidang komisi dan tatib pemilihan selesai, panlih dengan dibantu ketua umum melaksanakan pemilihan ketua umum baru. Panlih berhasil menjaring 4 calon ketua umum, yaitu Faradlina Mufti, Fardian Imam M, Amin Rosadi, dan Danar Ardian P. Saat para kandidat menyampaikan visi-misinya, ada seorang kandidat, yaitu Danar A.P yang memilih untuk tidak menyampaikan visi dan misinya lalu mengundurkan diri dari arena kampanye. Sehingga calon ketua umum saat itu hanya tinggal 3 nama saja.
Menjelang pagi sekitar pukul 03.00 WIB, pemungutan suara dimulai. Pemungutan diselenggarakan dua putaran. Pada putaran pertama, Imam mengantongi suara terbanyak dengan jumlah 8 suara, disusul Amin dengan 5 suara, dan Mufti dengan 2 suara. Dari hasil tersebut praktis Imam dan Amin harus bertarung lagi di putaran kedua. Hasil akhir pada putaran kedua ini Imam kembali unggul, sehingga ia terpilih sebagai Ketua Umum PK IMM Saintek UIN Sunan Kalijaga.
Sesi selanjutnya adalah pemilihan tim formatur yang bertugas menunjuk sekretaris umum bersama ketua terpilih. Tim yang berjumlah 6 orang ini dibentuk dari kader yang dipilih diantara peserta yang hadir saat itu. Mereka adalah Danar, Rizal, Mufti, Amin, Zayin, dan Haqi. Berdasarkan kesepakatan antara ketua terpilih dan formatur, ditetapkan Afifuddin sebagai sekretaris umum mendampingi Imam.
Selamat Bertugas